selamat datang di blog siswa smk yadika jambi

dewasa , anak2 , semua umur boleh

Kamis, 27 Desember 2012

kapan saatnya turun mesin

kapan saatnya turun mesin
Masing-masing pemilik kendaraan beda-beda maunya, ada yang mau mesinnya sempurna dan ada yang sekedar asal masih bisa jalan dan sampai mesinnya tidak bisa hidup lagi baru turun mesin. Belum lagi ada pemilik yang mau menaikkan performance mesinnya. Kalau saya pribadi merasa perlu untuk turun mesin biasanya dengan pertimbangan:

Mesin sudah loyo, ring piston, bos klep dan dudukan klep sudah aus (asap berwarna gelap), suara kletek-kletek rocker-arm nyaring walaupun sudah disetel kerapatannya, suara "klek-klek" metal jalan sudah nyaring termasuk pen piston yang oblag.
Packing cylinder head sudah uzur, jalur oli dan air sudah bercampur (cirinya didalam mesin oli sudah berubah warna mirip kopi susu) atau sudah terjadi kebocoran kompresi ruang pembakaran.
Sering overheating karena tumpukan kerak kapur disaluran air pendingin (turun mesin setengah).
Keretakan di engine block (baik harus overhaul / bubut atau ganti engine blok)

Apa maksudnya turun mesin seluruhnya dan setengah?

Turun mesin setengah biasanya ada kerusakan atau perbaikan terhadap cylinder head saja, misalkan:

Membersihkan saluran air pendingin dari kerak kapur di cylinder head.
Overhaul klep, dudukan klep dan bos klep yang sudah rembes (kompresi mesin rendah atau tidak rata antara cilinder yang satu dengan yang lain).
Cylinder head melengkung atau terjadi keretakan dan perlu "dibubut".

Turun mesin seluruhnya berarti full over-haul yang umumnya melakukan:

Korter, atau oversize cylinder dan harus ganti piston dengan yang diameter lebih lebar (mulai 0.25, 0.50, 0.75 atau max. 1.00mm)
Harus ganti metal jalan dan metal duduk termasuk penggantian seluruh seal-seal.
Sekalian melakukan yang diatas (turun setengah mesin)
Kadang kerak kapur juga sudah menutupi "water jacket" (aliran air pendingin disekeliling silinder) dan ini harus turun mesin penuh juga.

Ada yg tau gak kode untuk busi taruna yg karburator.

Saran saya pakai busi NGK BKR-6E-11 (murah meriah dan reliable).
Jangan lupa, busi Taruna gap (celah busi) sekitar 1.1 mm (untuk ND dan NGK jangan dibeli yang tanpa kode "11" dibelakang kode businya).

Apa boleh diganti dengan busi busi bosch kepala 4, atau yg iridium?

Boleh saja asal threadnya (kerapatan ulir) sama dan panjang busi yang masuk kedalam mesinnya sama dengan panjang busi standard dan harus diperhatikan heat ratingnya (busi panas atau busi dingin). Tapi untuk apa pakai busi yang high-performance sedangkan sistim pengapian masih standard? ... hanya buang-buang duit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

otomotif

otomotif